Cara Mengajar Bahasa Arab Kelas 7 adalah judul tulisan yang terinspirasi dari kata kunci penelusuran yang masuk ke blog ini. Dimana kami menangkap ada sebuah kegusaran atau kebingungan dalam mempraktekan teknik pengajaran bahasa Arab di kelas 7.
Untuk itu dengan posting ini kami ingin membagai pengalaman kami dalam proses mengajarkan bahasa Arab dikelas 7 yang sudah kami lakukan selama ini, dengan harapan bisa memberikan inspirasi dan manfaat bagi para pengunjung blog, terlebih kepada Rekan Guru yang masih dalam tahap memulai pengalaman profesi keguruannya.
Banyak metode mengajarkan bahasa Arab ditingkat sekolah menengah pertama yang dapat menjadi pilihan para guru, tetapi dalam praktiknya kadang teori-teori mengenai metode mengajarkan bahasa Arab ini malah menjadi faktor penyebab kekakuan dalam proses mengajar seorang guru. Hal tersebut kami alami diawal-awal menjalani prosesi sebagai pengajar.
Pengalaman yang akan kami share ini adalah pengalaman yang kami lakukan di Madrasah Tsanawiyyah dengan akreditasi B. Dengan begitu rekan guru bisa memahami keadaan dan pasilitas yang ada di madrasah-madrasah dalam tingkatan akreditasi ini. Tujuannya supaya ada gambaran terkait suasana kelas yang kami hadapi selama melakukan proses pengajaran bahasa Arab.
Baca juga : Macam-macam metode pembelajaran bahasa Arab
Sample pengalaman pengajaran yang akan kami bagi ini yang terkait pembelajaran qiro`ah dengan tema Ta'aruf 1.
Proses persiapan mengajar
Dalam proses persiapan selain menelaah Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) maka mengingat segala hal terkait keadaan kelas, mulai dari jumlah siswa, karakternya dan lain-lain ini akan membantu seorang guru dalam menerapkan pilihan metode yang akan dipakai selama proses mengajar yang akan dilangsungkan. Kemudian yang paling penting dalam proses persiapan ini adalah memahami materi pelajaran yang akan diajarkan secara maksimal.
Proses Mengajar
Seperti yang telah baku dan dipakai oleh semua guru, bahwa kegiatan belajar mengajar ini dibagi kedalam 3 sesi. Kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir atau penutup.
Kegiatan Awal
Dengan bermodalkan bahan yang telah maksimal dalam proses persiapan, mengawali kegiatan dengan mengkondisikan posisi duduk para siswa dan kesiapan mereka dalam belajar dilakukan dengan penuh keakraban sekaligus menjadikan suasana pengkondisian ini sebagai waktu untuk memeriksa tugas rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya kepada anak serta sebagai kontrak belajar.
Selesai pengkondisian terkait hal diatas, maka sangat penting penegasan instuksi terkait hal-hal yang akan dan harus dilakukan selama proses belajar oleh para siswa. instruksi tersebut harus benar-benar bisa di pahami oleh para peserta ajar/siswa serta menegaskan tujuan akhir dan hasil belajar siswa.
Kegiatan Inti
- Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk fokus kepada buku paket yang telah dipegang oleh para siswa dan pastikan semua siswa telah siap melaksanakan setiap inatruksi yang akan di sampaikan.
- Siswa menyimak
- Guru memberikan Contoh bacaan
- Siswa menirukan, mempraktekkan pelafalan sesuai huruf dalam setiap kata, intonasi dan memahami makna
- Guru memberikan penekanan pada pelafalan dan intonasi serta makna.
- Guru menjelaskan materi bacaan dan memberikan instruksi
- Siswa menelaah bacaan selama 30 detik
- Guru membacakan satu kata dari setiap point ungkapan dalam bacaan
- Siswa meneruskan bacaan guru dan melengkapi bacaannya dengan kata yang tepat sehingga menjadi ungkapan yang mufiedah/sempurna.
Proses diatas terus diulang dan dikembangkan sesuai materi bacaan hingga proses latihan berakhir. Kemudian disela-sela kegiatan inti ini guru harus memberikan reward kepad satu, sebagian atau semua siswa setelah siswa mencapai keberhasilan dalam setiap bagian dari moment pembelajaran.
Penutup
Inti dari kegiatan penutup adalah penilaian pada hasil belajar siswa oleh guru. Dimana pada kegiatan penutup ini dijadikan verifikasi untuk memastikan nilai hasil belajar bagi masing-masing siwa serta memberikan motivasi kepada mereka untuk melaksanakan tugasnya diluar kelas.
Dalam kondisi tertentu terkadang rangkaian dari proses KBM yang sudah disusun tidak perlu dilakukan secara merangkai sesuai urutan yang tercantum dalam RPP. Seperti pada saat kondisi kelas tidak kondusif, hal ini biasanya terjadi pada jam pelajaran terakhir disaat kebanyakan siswa sudah lelah, maka dalam kegiatan awal bisa langsung memberikan instruksi dan kontrak belajar, sementara untuk pengabsenan dilakukan pada saat kegiatan akhir/penutup.
Sesungguhnya tidak ada formula yang baku dalam melaksanakan kegiatan mengajar kendati dipetakan dengan perangkat KBM. Namun, kepekaan guru terhadap setiap kondisi sangat diperlukan. Biasanya kepekaan guru akan semakin tajam dengan pengalaman disamping teori dan administrasi yang menjadi penunjangnya.
Terakhir, semoga para guru semakin semangat meningkatkan kwalitas dan kapasitasnya dalam mengajar, terutama para pengajar bahasa Arab yang berada dipelosok yang sangat syarat dengan segala keterbatasan pasilitasnya.
Belajar bahasa Arab untuk pemula hadir untuk membantu memudahkan semua orang dalam mendapatkan referensi mengenai hal yang berhubungan dengan bahasa Arab terkait tata bahasa dan lain-lain
EmoticonEmoticon