Penjelasan Fail ini merupakan pengembangan bahasan dari bab fail pada tulisan yang telah lalu. Tujuannya adalah memberikan penjelasan yang lebih mendetail mengenai fail sehingga memberikan pemahaman yang lebih jelas bagi para pembaca blog ini terutama Anda yang sedang mempelajari tata bahasa Arab.
Fail adalah isim yang harus rafa' dan berposisi setelah fi'il mabni ma'lum dan menunjukan pada pelaku sebuah pekerjaan atau sesuatu yang disifatinya. Perhatikan contoh berikut ini!
قَامَ الرَّجُلُ = Lelaki itu sudah berdiriتَرَافَعَ المُحَامِيَانِ = Dua pengacara itu sedang mengajukan permohonanقَاتَلَ المُنَاضِلُوْن = Kelompok militan itu telah berperangتَقَرَّرَ إعْلَانُ نَتِيْجَةِ الإمْتِحَان = Pengumuman hasil ujian telah pasti
Semua kata yang diberi warna biru diatas berposisi sebagai fail yang menunjukan pada pelaku sebuah perbuatan. Pada contoh terakhir menunjukan sesuatu yang disipati.
Ketentuan Fail
1. Jenis kalimah yang bisa dijadikan fail adalah sebagai berikut:
- Fail bisa dibuat dari isim mu'rab seperti pada contoh siatas dan
- Bisa juga fail dibuat dari isim yang mabni. Isim mabni adalah kalimah dari jenis isim dzahir, isim isyarah, isim maushul dll. Perhatikan contoh berikut ini!
جَلَسْتُ : التَّاء: ضَمِيْرٌ مَبْنِيٌ فِي مَحَلِ رَفْعٍ فَاعِلٌ = Aku telah menulis ; ta pada jalastu adalah isim dlamirالرَّجُلُ حَضَرَ = Lelaki itu telah hadir; pada kalimah حَضَرَ terdapat kata ganti yang disiratkan yang disebut sebagai dlomir mustatir dengan memperkiarakan kalimah هُوَ yang kembali pada kalimah الرَّجُلُ.
نَجَحَ هَذَا الطَّالِبُ = Siswa ini telah berhasil. هَذَا adalah isim isyarah yang berposisi sebagai fai'l dari kalimah نَجَحَ
Kemudian mengenai penjelasan isim mabni akan dibahas dalam posting berikutnya insyallah.
Selain itu fa'il bisa dibentuk dari masdar mu'awal dari أنْ وَ الْفِعْــلِ contoh: يَنْبَغِى أنْ تَفُوْزَ = Sepantasnya kamu berbahagia. Kalimah أنْ تَفُوْزَ adalah mashdar mu'awal yang berposisi sebagai fa'il. Untuk penjelasan mashdar silahkan simak pada video tutorial bahasa Arab untuk pemula - penjelasan mashdar
2. Ketika membuat jumlah fi'liyyah dan fa'il terdiri dari isim tatsniyyah atau jamak, maka bentuk fi'il selamanya harus dalam bentuk mufrod. Perhatikan contoh berikut!
حَضَرَ المُدَرِّسُ = Guru itu telah datangحَضَرَ المُدَرِّسَوْنُ = Guru-guru itu telah datangحَضَرَ المُدَرِّسَانِ = Dua orang guru itu telah datang
3. Apabila fa'il terdiri dari isim mufrad yang mu'annats atau jamak mu'annats salim atau jamak taksir, maka jika fi'ilnya fi'il madi maka harus menambahkan ta sukun pada akhirnya dan ta berharkat pada awal mudlari'. Perhatikan contoh berikut!
سَافَرَتْ / تُسَافِرُ فَاطِمَةُ = Fatimah bertamasya > isim mufradسَافَرَتْ / تُسَافِرُ الطَّالِبَاتُ = Para siswi itu bertamasya > Jamak mu'annats salimسَافَرَتْ / تُسَافِرُ الطُّلَّابُ = Siswa-siswi itu bertamasya > Jamak taksir
Catatan:
Kalimah yang mu'annats terbagi atas dua bagian :
- Mu'annats Hakiki, yaitu setiap kalimah/kata yang bermakna manusia atau hewan. Seperti: فاطمة و الهرة
- مُؤَنَّث المجارى / Mu'annats Majazi, yaitu setiap kalimah yang menunjukan makna mu'annats tetapi bukan merupakan bagian dari mu'annats hakiki tetapi banyak digunakan oleh orang arab sebagai majaz yang dipakai untuk mu'annats. Seperti ; الشَّمْسُ = Mata hari dan المِنْضَدَةُ = Meja tamu.
Demikian penjelasan fa'il dan semoga bermanfaat. Jika ada pertanyaan silahkan untuk menyampaikannya pada kolom komentar atau hubungi kami.
Belajar bahasa Arab untuk pemula hadir untuk membantu memudahkan semua orang dalam mendapatkan referensi mengenai hal yang berhubungan dengan bahasa Arab terkait tata bahasa dan lain-lain
EmoticonEmoticon