Minggu, 18 September 2016

Penjelasan Naibul Fail - فى بيان نائب الفاعل

Penjelasan Naibul Fail merupakan bahasan lanjutan dari naibul fail pada posting yang lalu. Dengan penjelasan tambahan ini diharapkan akan bisa memberikan sedikit tambahan pemaham mengenai praktek menerapkan naibul fail dalam jumlah.
Penjelasan Naibul Fail - فى بيان نائب الفاعل

1. Naibul Fail adalah isim yang harus marfu' dan ditempatkan setelah fi'il mabni majhul yang awalnya adalah posisi fa'il yang dihilangkan. Ada baiknya sebelum mengkaji naibul fail mengkaji dulu;
Alasan meniadakan fail bisa karena 
  • Karena si pendengar sudah tahu, 
  • Karena memang tidak tahu seandainya disebutkanpun tidak akan memberikan faidah bagi yang mendengar ungkapan yang disampaikan 
  • Karena takut 
Perhatikan contoh berikut!
"هُزِمَ العَدُوُّ وأصل الجملة "هَزَمَ جَيْشُنَا العدوَّ = Musuh dikalahkan. Asalnya adalah tentara kami mengalahkan musush. Kalimah  جَيْشُنَا dihilangkan karena dianggap pendengar sudah mengetahuinya kemudian kalimah العَدُوُّ menempati posisinya dan setelah itu pola fi'il di ubah kedalam pola mabni majhul dengan cara; mendlomahkan huruf awal dan mengkasrahkan huruf sebelum akhir pada fi'ilnya. Hal ini mirip dengan membentuk kalimat pasif didalam bahasa Indonesia.

2. Fi'il yang digunakan bisa dari jenis fi'il yang muta'adi bisa juga dari fi'il yang lazim. Fi'il muta'adi adalah yang memiliki satu maf'ul atau lebih. Sementara lazim adalah fi'il yang tidak membutuhkan Maf'ul bih.
  • Jika fi'ilnya adalah muta'adi yang memiliki satu maf'ul bih maka langkah membentuk naibul fail dengan meniadakan failnya dan menempatkan maf'ul bih pada posisi fa'il yang dihilangkan dan jangan lupa fi'ilnya harus dirubah kedalam pola majhul. Seperti pada contoh di atas
  • Jika maf'ulnya lebih dari satu maka yang ditempatkan pada posisi fa'il yang di hilangkan adalah muf'ul bih yang pertama dan di rafa'kan karenan menjadi naibul fail. Perhatikan contoh berikut!
أُعْطِيَ النَّاجِحُ جَائِزَةً = Yang lulus diberi hadiah. ungkapan ini asalnya adalah:                    أَعْطَي المُعَلِّمُ النَّاجِحَ جَائِزَةً  = Guru memberi hadiah kepada yang lulus. 
  • Jika Fi'ilnya adalah Lazim maka tinggal menghilangkan fa'ilnya dan mengubah fi'il kedalam pola majhul. Sementara yang menjadi naibul fail bisa dalam bentuk syibhul jumlah, yaitu dorf atau jar majrur seperti contoh berikut!
يُتَنَزَّحُ فى الحَدِيْقَةِ = di kebun dibersihkan.
asalnya adalah يَتَنَزَّحُ النَّاسُ فى الحديقة = Orang-orang sedang bersih-bersih di kebun.
3. Fi'il yang disandingkan dengan fa'il disebut fi'il berpola mabni ma'lum dan fi'il yang disandingkan denga naibul fa'il disebut fi'il berpola mabni majhul.

4. Langkah-langkah merubah pola fi'il dari mabni ma'lum ke mabni majhul ketika ingin membuat naibul fa'il adalah sebagai berikut:
  • Jika fi'ilnya adalah fi'il madli, yaitu dengan mendlamahkan huruf awal dan mengkasrahkan huruf sebelum akhir seperti; صَنَعَ menjadi صُنِعَ dan أكْرَمَ menjadi أُكْرِمَ . Jika huruf awalnya adalah ta maka huruf yang kedua sama-sama di dlamahkan seperti ta. Seperti : تَسَلَّمَ menjadi تُسُلِّمَ 
  • Jika fi'ilnya adalah fi'il mudlari', yaitu dengan mendlamahkan huruf awal dan memfathahkan huruf sebelum akhir. Seperti; يَضْرِبُ menjadi يُضْرَبُ
5. Naibul fa'il bisa dibuat dari; isim mu'rab, isim mabni, masdar shareh dan masdar mu'awal.

Dengan memahami tehnik membuat naibul fa'il akan membuat pengalaman berbahasa Arab semakin mengasikakan. Terimakasih.

Artikel Terkait

Belajar bahasa Arab untuk pemula hadir untuk membantu memudahkan semua orang dalam mendapatkan referensi mengenai hal yang berhubungan dengan bahasa Arab terkait tata bahasa dan lain-lain
EmoticonEmoticon